JUMAT QOLBU “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH”

Jumat pagi itu di halaman Masjid Sekolah tampak barisan berjajar rapi membentuk shaf-shaf yang teratur, lurus dan rapat dari kejauhan terlihat pemandangan yang indah dengan warna warni mukena yang dikenakan oleh remaja putri di shaf belakang sedang di depannya remaja-remaja putra duduk dengan tertib dan khidmad  dalam barisannya. Itulah gambaran kegiatan rutin setiap hari Jumat pagi di SMK Negeri Rengel, itulah kegiatan yang disebut oleh warga sekolah dengan Jumat Qolbu.

Kepala SMK Negeri Rengel Drs. Basuki, S.ST., M.Pd. menyatakan bahwa Jumat Qolbu adalah salah satu dari sekian program sekolah dalam rangka implementasi pendidikan karakter pada siswa, melalui kegiatan semacam ini kami ingin mengembangkan karakter siswa yang lebih bagus lagi. Peserta didik harus selalu disentuh dan disirami hatinya agar tidak keras dan kering.

Hal ini dilakukan karena kami berpandangan bahwa menurunnya kualitas moral dalam kehidupan manusia dewasa ini, terutama di kalangan siswa, menuntut diselenggarakannya pendidikan karakter. Sekolah dituntut untuk memainkan peran dan tanggungjawabnya untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik dan membantu para siswa membentuk dan membangun karakter mereka dengan nilai-nilai yang baik. Pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai tertentu seperti menjalankan perintah agama dengan baik dan benar, rasa hormat, tanggungjawab, jujur, peduli, adil dan membantu siswa untuk memahami, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Rangkaian Jumat Qolbu dimulai jam 06.15 kegiatan pertama adalah berwudhu kemudian dilanjutkan membentuk shaf yang mengatur jamaah putra berada di muka dan putri membentuk shaf di belakangnya. Setelah seluruh jamaah tersusun rapi prosesi berikutnya adalah secara bersama-sama melantunkan Asmaul Husna dan puji-pujian dengan maksud mengagungkan nama Allah serta mendekatkan diri dan mengakui kebesaran Allah sang pencipta alam semesta. Setelah usai puji-pujian materi pembinaan mental spitual diberikan oleh ustad atau ustadzah berupa tausiah agama dan akhir kegiatan ditutup dengan sholat Dhuha.

Tausiah Jumat dibulan Februari minggu ini bertemakan tentang menjadi pribadi yang baik dan bijak. Ustad Nuryanto sebagai pemateri menyitir petuah K.H. Maimoen Zubair yang sangat dalam makna dan artinya di antaranya sebagai berikut Ora kabeh wong pinter kuwi bener” (Tidak semua orang pintar itu benar), “Ora kabeh wong bener kuwi pinter” (Tidak semua orang benar itu pintar) “Akeh wong pinter ning ora bener” (Banyak orang yang pintar tapi tidak benar) "Lan akeh wong bener senajan ora pinter”(Dan banyak orang benar meskipun tidak pintar), “Nanging tinimbang dadi wong pinter ning ora bener, Luwih becik dadi wong bener senajan ora pinter” (Daripada jadi orang pintar tapi tidak benar, lebih baik jadi orang benar meskipun tidak pintar) “Ono sing luwih prayoga yoiku dadi wong pinter sing tansah tumindak bener” (Ada yang lebih bijak, yaitu jadi orang pintar yang senantiasa berbuat benar), “Minterno wong bener kuwi luwih gampang tinimbang mbenerake wong pinter” (Memintarkan orang yang benar itu lebih mudah daripada membenarkan orang yang pintar), “Mbenerake wong pinter kuwi mbutuhke beninge ati, lan jembare dhodho” (Membenarkan/membuat benar orang yang pintar itu membutuhkan beningnya hati, dan lapangnya dada).

Waka kesiswaan Heni Rohmawati, S.Pd. pada kesempatan itu menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan rutin Jumat Qolbu, saya merasakan betapa kegiatan Jumat Qolbu telah bermanfaat untuk menjadikan peserta didik SMK Negeri Rengel menjadi anak-anak yang berkarakter, Alhamdulillah perubahan sudah kelihatan anak-anak ibadahnya semakin rajin, sopan santunnya bertambah, kedisiplinan meningkat, kejujuran dan emosinya terkontrol pada prinsipnya kegiatan Jumat Qolbu telah membentuk karakter siswa yang unggul.